Laman

Jumat, 03 Februari 2012

KPK Kantongi Nama Baru Kasus Wisma Atlet


JAKARTA, Jurnal Rakyat: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sudah ada perkembangan dalam pengusutan berbagai kasus korupsi yang melibatkan Muhammad Nazaruddin, salah satunya, kasus suap wisma atlet. Besar kemungkinan KPK segera menetapkan tersangka baru dalam kasus ini.

"Kasus ini sejak (pimpinan) periode II sudah ditelusuri dan dikonstruksikan. Hasilnya ada perkembangan terkait sejumlah pihak, person, dan perusahaan," kata Busyro Muqoddas, Wakil Ketua KPK, Kamis (2/2/2012), dalam pesan singkatnya.

Busyro tidak merinci pihak, person, atau perusahaan apa yang terkait dalam kasus ini.

Busyro menambahkan, KPK mengedepankan kesetaraan di depan hukum dalam mengusut pihak-pihak yang terkait.

"Jika ada keterkaitan sejumlah pihak yang didukung dengan bukti-bukti yang kuat, maka prinsip kesetaraan di depan hukum harus diprioritaskan," tandas Busyro.

Ketua KPK Abraham Samad kembali menghembuskan sinyal-sinyal misterius, persis seperti sebelum mengumumkan Miranda Gultom sebagai tersangka. Abraham menyebut besok bakal ada konferensi pers di KPK tanpa menyebut secara spesifik maksud acara tersebut.

"Besok ada konferensi pers di sini jam 2 siang. Tunggu saja. Ada yang bagus," tutur Abraham kepada wartawan di kantor KPK, Jl Rasuna Said, Jaksel, Kamis (2/2/2012) sore.

Info yang beredar, KPK memang hampir merampungkan penyelidikan kasus suap wisma atlet. Lembaga antikorupsi ini sedang menelusuri penerima-penerima dana dari PT Duta Graha Indah, berdasarkan sidang El Idris, Rosa, Wafid Muharam dan sidang Nazaruddin yang masih berlangsung di PN Tipikor. Kabarnya, bahan yang dimiliki KPK sudah dianggap cukup untuk menaikkan status kasus ini ke level penyidikan

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Abraham tetap dengan jawabannya semula. "Tunggu saja besoklah," ujarnya sambil berlalu kembali ke lantai tiga gedung KPK.

Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, kasus wisma atlet dengan terdakwa Nazaruddin, sejumlah nama disebut saksi menerima uang dari pihak Nazaruddin. 

Mereka diantaranya Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, dan I Wayan Koster. Juga terungkap ada aliran uang dalam kongres Partai Demokrat di Bandung. Semua pihak yang namanya disebut itu sudah membantah menerima uang.(Detik)

Tidak ada komentar: