Laman

Senin, 11 Juni 2012

80 Peserta Ikuti Diklat SIMDA dan SIMBADA


LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat: Sebanyak 80 orang peserta mengikuti kegiatan Diklat Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) dan Diklat Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) tingkat Kota Lubuklinggau, 2012.
Acara yang dipusatkan di aula Bandiklat Kota Lubuklinggau itu dibuka secara resmi oleh Walikota Lubuklinggau, H Riduan Effendi diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum, H Rusli serta dihadiri sejumlah kepala dinas, badan, kantor, dan bagian dilingkungan Pemkot Lubuklinggau.
Dalam arahannya, Asisten III Setda Lubuklinggau, H Rusli mengatakan dalam upaya membantu pemerintah daerah menyusun laporan keuangan sebagai sarana pertanggungjawaban yang dapat diandalkan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun sistem aplikasi komputer yang dapat mengolah data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan yang akuntabel.
SIMDA atau Sistem Informasi Manajemen Daerah merupakan aplikasi berbasis komputer yang bertujuan membantu pemerintah daerah dalam penatausahaan keuangan daerah.
Program aplikasi keuangan daerah ini telah terintegrasi mulai dari penyusunan anggaran, perbendaharaan, sampai dengan pembukuan. Namun dalam hal ini lanjut Asisten, pengoperasian SIMDA keuangan membutuhkan skill dan pemahaman tertentu. Untuk itu, Pemkot Lubuklinggau melalui Badan Diklat Kota Lubuklinggau secara bertahap akan membekali aparatur PNS-nya dengan menyelenggarakan Diklat SIMDA keuangan ini agar dalam pelaksanaan tugas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan bisa berjalan dengan lancar.
Selain pembukaan Diklat SIMDA Keuangan, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pembukaan Diklat Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah atau dikenal dengan SIMBADA.
Jika Simda keuangan digunakan dalam rangka tertib administrasi, akuntabilitas pelaksanaan dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan, maka Simbada digunakan untuk memberi kemudahan dalam meningkatkan kinerja dan informasi mengenai data inventarisasi barang dan aset pemerintahan.
Selain memberikan informasi yang lengkap mengenai barang dan aset daerah, dengan aplikasi ini diharapkan proses penganggaran kebutuhan barang dapat terkoordinasi sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Kemudian sambung Asisten proses pemeliharaan barang akan lebih teratur dan tertata sehingga berimbas pada efisiensi dan efektifitas biaya.
Sama halnya dengan pengoperasian Simda, pengoperasian Simbada tentunya juga membutuhkan skill dan pemahaman khusus sehingga perlu ada Diklat/pelatihan khusus agar aplikasi ini dapat digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal.
Kepada seluruh peserta Diklat, Asisten berharap untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga hasil yang diperoleh nantinya dapat dijadikan bekal dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, demi terwujudnya tata pemerintahan yang baik sesuai dengan peraturan berlaku.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana yang juga Kepala Bandiklat Kota Lubuklinggau, Hj Septiana Zuraida diwakili Kabid Diklat Pemerintahan, Ahmad Derita, dalam laporannya menyampaikan peserta kegiatan ini sebanyak 40 orang berasal dari dinas instansi dilingkungan Pemkot Lubuklinggau, masing-masing berjumlah 40 orang.
Adapun metode pengajaran, ceramah/kuliah, diskusi, Tanya jawab, brain storming, praktek aplikasi SIMDA dan evaluasi. Waktu pelaksanaan, untuk Diklat Simbada dilaksanakan mulai 11-16 Juni 2012 sedangka Diklat SIMDA Keuangan dilaksanakan pada 18-23 Juni 2012. (Humas Pemkot Lubuklinggau)

Tidak ada komentar: