80 Peserta Ikuti Diklat SIMDA dan SIMBADA
LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat: Sebanyak 80 orang peserta mengikuti kegiatan Diklat Sistem Informasi Manajemen
Barang Daerah (SIMBADA) dan Diklat Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA)
tingkat Kota Lubuklinggau, 2012.
Acara yang dipusatkan di
aula Bandiklat Kota Lubuklinggau itu dibuka secara resmi oleh Walikota
Lubuklinggau, H Riduan Effendi diwakili Asisten III Bidang Administrasi Umum, H
Rusli serta dihadiri sejumlah kepala dinas, badan, kantor, dan bagian
dilingkungan Pemkot Lubuklinggau.
Dalam arahannya, Asisten
III Setda Lubuklinggau, H Rusli mengatakan dalam upaya membantu pemerintah
daerah menyusun laporan keuangan sebagai sarana pertanggungjawaban yang dapat
diandalkan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun
sistem aplikasi komputer yang dapat mengolah data transaksi keuangan menjadi
laporan keuangan yang akuntabel.
SIMDA atau Sistem Informasi Manajemen Daerah merupakan
aplikasi berbasis komputer yang bertujuan membantu pemerintah daerah dalam
penatausahaan keuangan daerah.
Program aplikasi keuangan
daerah ini telah terintegrasi mulai dari penyusunan anggaran, perbendaharaan,
sampai dengan pembukuan. Namun dalam hal ini
lanjut Asisten, pengoperasian SIMDA keuangan membutuhkan skill dan pemahaman
tertentu. Untuk itu, Pemkot Lubuklinggau melalui Badan Diklat Kota Lubuklinggau
secara bertahap akan membekali aparatur PNS-nya dengan menyelenggarakan Diklat
SIMDA keuangan ini agar dalam pelaksanaan tugas pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan bisa berjalan dengan lancar.
Selain pembukaan Diklat
SIMDA Keuangan, pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan pembukaan Diklat
Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah atau dikenal dengan SIMBADA.
Jika Simda keuangan digunakan
dalam rangka tertib administrasi, akuntabilitas pelaksanaan dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan, maka Simbada digunakan untuk memberi
kemudahan dalam meningkatkan kinerja dan informasi mengenai data inventarisasi
barang dan aset pemerintahan.
Selain memberikan
informasi yang lengkap mengenai barang dan aset daerah, dengan aplikasi ini
diharapkan proses penganggaran kebutuhan barang dapat terkoordinasi sesuai
dengan fungsi dan kebutuhan. Kemudian sambung Asisten proses pemeliharaan
barang akan lebih teratur dan tertata sehingga berimbas pada efisiensi dan
efektifitas biaya.
Sama halnya dengan
pengoperasian Simda, pengoperasian Simbada tentunya juga membutuhkan skill dan
pemahaman khusus sehingga perlu ada Diklat/pelatihan khusus agar aplikasi ini
dapat digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal.
Kepada seluruh peserta Diklat, Asisten berharap untuk
dapat mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, sehingga hasil yang
diperoleh nantinya dapat dijadikan bekal dalam pelaksanaan tugas sehari-hari,
demi terwujudnya tata pemerintahan yang baik sesuai dengan peraturan berlaku.
Sementara itu, ketua
panitia pelaksana yang juga Kepala Bandiklat Kota Lubuklinggau, Hj Septiana
Zuraida diwakili Kabid Diklat Pemerintahan, Ahmad Derita, dalam laporannya menyampaikan
peserta kegiatan ini sebanyak 40 orang berasal dari dinas instansi dilingkungan
Pemkot Lubuklinggau, masing-masing berjumlah 40 orang.
Adapun metode pengajaran,
ceramah/kuliah, diskusi, Tanya jawab, brain storming, praktek aplikasi SIMDA
dan evaluasi. Waktu pelaksanaan, untuk Diklat Simbada dilaksanakan mulai 11-16
Juni 2012 sedangka Diklat SIMDA Keuangan dilaksanakan pada 18-23 Juni 2012. (Humas Pemkot Lubuklinggau)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar