Laman

Sabtu, 07 Januari 2012

22 SMP Bakal Dapat Perehaban Berat

Mawardi
MUSI RAWAS, Jurnal Rakyat: Sedikitnya 22 Sekolah Menengah Pertama atau SMP di Kabupaten Musi Rawas, Propinsi Sumatera Selatan, mendapat jatah perehaban berat, melalui Program Nasional Rehabilitasi Berat Ruang Belajar SMP. Saat ini Dinas Pendidikan setempat tengah melakukan pendataan terhadap  SMP di daerah itu yang layak direhab.


Sekretaris Dinas Pendidikan Musi Rawas, Mawardi, Kamis (5/1), pendataan ini merujuk surat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tanggal 19 Desember 2011, Nomor 3930/C.C3/LK/2011, perihal Program Nasional Rehabilitasi Berat Ruang Belajar SMP.

“Tahun anggaran 2012 ini, kita bakal mendapat Program Nasional Rehabilitasi Berat Ruang Belajar,” katanya. Saat ini, kita sedang melakukan pendataan terhadap SMP negeri maupun swasta yang untuk direhab berat,”katanya.

Setelah pendataan, kata dia, pihaknya mengajukan ke Kemendikbud berdasarkan tingkat kerusakan ruang belajar untuk mendapatkan Program Nasional Rehabilitasi Berat Ruang Belajar. Selanjutnya, tim dari Kemendikbud akan mengecek sekolah yang diusulkan tersebut, apakah layak untuk direhab berat, atau tidak.

“Untuk menentukan layak atau tidaknya sekolah mendapatkan program ini, merupakan keputusan dari Kemendikbud. Sedangkan Disdik Musirawas hanya mengusulkan saja,” jelasnya.

Guna perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan pada jenjang SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktorat Pembinaan SMP, di tahun 2012 ini mengalokasikan setiap kabupaten/kota untuk mendapatkan Program Nasional Rehabilitasi Berat Ruang Belajar SMP.

Di Musirawas sendiri tambah dia, saat ini terdapat 90 SMP dengan rincian 73 SMP Negeri, 16 SMP Swasta dan satu SMP Luar Biasa. (Ande/Lensanews.com)

Stok Pupuk Lubuklinggau dan Musi Rawas 3000 Ton

LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat : Stok pupuk di gudang PT Pupuk Sriwijaya atau PT Pusri Cabang Kota Lubuklinggau, Sumateraselatan, saat ini mencapai 3000 ton.

Hal itu disampaikan Kepala PT Pusri Cabang Lubuklinggau, Bunyamin Arza, Jumat (6/1). Menurutnya stok pupuk ini cukup untuk kebutuhan petani di Kabupaten musirawas dan Kota Lubuklinggau sepanjang tahun 2012. Apabila nanti masih kurang maka akan dikirim lagi oleh PT Pusri cabang Palembang.

“Petani tidak perlu khawatir akan terjadinya kelangkaan pupuk, karena stok di gudang Pusri cukup untuk memenuhi kebutuhan petani. Jika terjadi kelangkaan pupuk saat musim tanam, dapat dipastikan adanya ulah oknum distributor, karena di luar gudang Pusri bukan tanggung jawab kami lagi, tapi sudah menjadi tanggung jawab distributor dan pengecer pupuk,”katanya.

Untuk mengambil pupuk di Pusri, kata dia petani harus memiliki Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). 

“Alokasi pupuk sudah dibagi sesuai dengan SK Bupati dan Walikota melalui Dinas Pertanian sesuai dengan kebutuhan. Jika stok pupuk selama tahun 2012 tidak habis maka untuk tahun berikutnya akan dikurangi oleh cabang Pusri Palembang,”jelasnya.

Adapun mekanisme penyaluran pupuk, pengecer mendapat pengajuan dari petani, selanjutnya diajukan ke distributor dan ke gudang Pusri kemudian dipesan ke Pusri Palembang. Jika memenuhi syarat RDKK, baru diterbitkan Delivery Order atau DO untuk diproses dan mengambil pupuk tersebut di gudang.

Pada tahun 2012, tambah dia setiap distributor mendapat jatah pupuk sebanyak 1.279.40 kilogram dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp1.800 perkilogram ke petani. Namun terkadang, karena ongkos perjalanan yang jauh sehingga harga ecerannya melebihi HET tersebut, dan itu bukan tanggung jawab pusri karena sudah di luar kewenangan pihaknya.

“Saat ini di Kabupaten Musirawas ada enam distributor pupuk pusri dan dua distributor di Kota Lubuklinggau,” terangnya.

Untuk pupuk urea dari pusri ada yang disubsidi pemerintah dan ada yang tidak disubsidi. Untuk pupuk bersubsidi berwarna pink dan non subsidi berwarna putih, dengan kemasan ada merk pusri dan ada tulisan subsidi atau non subsidi.(Ande/Lensanews.com)