Laman

Sabtu, 21 Januari 2012

Pius Terancam Dipecat Dari Gerindra


Pius Lustrilanang

JAKARTA, Jurnal Rakyat: Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan memecat kadernya, Pius Lustrilanang, jika terbukti terlibat dalam dugaan korupsi renovasi Ruang Badan Anggaran.

"Oh iya. Tentu kalau ada bukti. Itu ada mekanisme di Majelis Etik,"kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, Fadli Zon di kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Sabtu (21/1/2012)

Pius Lustrilanang merupakan wakil ketua  Badan Urusan Rumah Tangga BURT) yang diduga terlbat dalam skandal proyek renovasi ruang banggar senilai Rp20 Miliar. Pemicunya adalah tanda tangan Pius di proyek tersebut.

Fadli Zon mengatakan Gerindra belum mengambil sikap terkait dugaan yang dituduhkan kepada Pius. "Kami kan baru meminta klarifikasi. Dia sudah mengatakan hal-hal yang menurut saya rasional,"kata dia.

Menurut Fadli, Gerindra menunggu ke mana kasus Banggar bergulir. Dia menegaskan Gerindra akan mengawal kasus tersebut. "Dia mengatakan yang paling bertanggungjawab adalah Sekjen dan Banggar,"kata Fadli.

Dikatakan Fadli, rencananya Pius bakal beberkan semua yang dia ketahui terkait proyek tersebut Selasa 24 Januari 2012 mendatang. “Pius akan menggelar konpers didampingi fraksi Gerindra, Selasa depan,”katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Pius Lustrilanang, menilai klarifikasi partai adalah hal yang biasa.

"Apabila ada masalah dan kader partai dianggap tahu, maka partai berhak memanggil kader tersebut untuk diminta klarifikasi,"ujar Pius.

Bekas korban penculikan 1998 ini mengatakan, proses klarifikasi dilakukan demi nama baik dan kehormatan partai. Klarifikasi menjadi penting karena partai mengetahui informasi hanya dari media massa.

Ditanya soal dugaan keterlibatannya dalam pengesahan renovasi ruang Banggar, Pius menjelaskan, proses pembuatan keputusan itu dilakukan secara berjenjang. 

"Dimulai dari usulan alat kelengkapan dan kesekjenan, masuk ke BURT. Tugas BURT sesuai UU melakukan kompilasi atau menyusun bagian-bagian menjadi satu kesatuan yang namanya anggaran DPR dan menyesuaikan dengan arah kebijakan. BURT tidak berhak menolak. Kalau bertentangan dengan arah kebijakan BURT baru punya kewenangan,"paparnya.(Okezone/Detik)

Gerindra Persilahkan KPK Periksa Pius


JAKARTA, Jurnal Rakyat: Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa kadernya yang menjadi Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Pius Lustrilanang.

Hal ini terkait pembangunan ruang rapat Banggar DPR yang nominalnya mencapai Rp20 miliar. Pius, dikabarkan menjadi orang yang menandatangani persetujuan pembangunan tersebut mewakili Ketua BURT, yang juga Ketua DPR Marzuki Alie.

“Pius wajar menandatangani persetujuan itu, karena dia memang pimpinan di BURT. Tapi, partai mempersilakan KPK untuk memeriksa Pius jika memang dibutuhkan keterangannya,” ujar Sekretaris Fraksi Gerindra Edhy Prabowo, Sabtu (21/1/2012).

Namun, jika KPK menemukan ada ketidakberesan dari proyek tersebut dan menyangkut nama Pius, maka Gerindra, kata Edhy, akan cepat mengambil tindakan, salah satunya memberikan sanksi kepada Pius.

“Kita sudah punya mekanisme partai, jika memang ada indikasi ke sana. Jadi, kami mempersilakan KPK untuk menelusuri proyek renovasi itu,” tandas Anggota Komisi VI DPR tersebut.

Lantas, bagaimana sikap Gerindra terkait renovasi ruang Banggar DPR yang menghabiskan dana hingga Rp20 miliar tersebut? “Kita konsisten menolak. Proyek itu terlalu mahal,” tegas Edhy.

Sebelumnya diberitakan, proyek renovasi ruang Badan Anggaran (Banggar) Senilai Rp20 miliar, ternyata sudah diputuskan dalam rapat pleno Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR pada Jumat, 9 Desember 2011 lalu.

Pada surat bernomor 040/BURT/R.PLENO/MS.II/12/2011 ini, poin (d) menyebutkan, evaluasi penggunaan ruang rapat di Gedung DPR disertai beberapa catatan tambahan, salah satunya menyebutkan bahwa renovasi ruang badan anggaran dapat dijadikan acuan untuk renovasi ruang rapat lainnya.

Selain itu, pada poin (e) dikatakan bahwa Aspirasi DPR mendapat beberapa tambahan, salah satunya menyebutkan agar rumah atau program aspirasi berjalan efektif, maka perlu dilengkapi dengan penyediaan dana aspirasi.

Disebutkan pula bahwa DPR perlu menyosialisasikan kepada masyarakat tentang manfaat adanya rumah/program yang akan dibentuk. Putusan lainnya, dikatakan agar BURT melakukan kunjungan kerja ke parlemen negara lain untuk mempelajarai bentuk pengelolaan program aspirasi.

Surat putusan itu ditandatangani oleh Wakil Ketua BURT dari Fraksi Partai Gerindra Pius Lustrilanang. Saat dikonfirmasi wartawan melalui, Pius mengatakan, hal tersebut adalah atas dasar keputusan bersama.(Okezone)

Prabowo: Gerindra Akan Panggil Pius


Prabowo Subianto

JAKARTA, Jurnal Rakyat: Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) akan meminta klarifikasi Pius Lustrilanang, kadernya yang disebut-sebut terkait dengan proyek renovasi ruang Badan Anggaran.

"Pius akan dipanggil sore ini untuk diklarifikasi," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai acara pengukuhan Pengurus organisasi Perempuan Indonesia Raya (PIRA) di Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2012). 

Pius diduga terlibat dalam proyek renovasi Banggar. Dia disebut-sebut sebagai orang yang menandatangani adanya proyek tersebut.

Prabowo mengatakan, Gerinda ingin mengetahui duduk persoalan keterlibatan Pius dalam proyek senilai Rp20 miliar tersebut. "Kami akan lihat persoalannya bagaimana," kata Prabowo.

Terkait sikap Gerinda, Prabowo menegaskan partainya tidak setuju ada renovasi. "Gerindra tidak setuju," tegasnya.

Senada hal itu, sekretaris Fraksi Gerindra Edhy Prabowo juga mempersilakan KPK memeriksa Pius Lustrilanang. Jika KPK menemukan ada ketidakberesan dari proyek tersebut dan menyangkut nama Pius, maka Gerindra, kata Edhy, akan cepat mengambil tindakan, salah satunya memberikan sanksi kepada Pius.

“Kita sudah punya mekanisme partai, jika memang ada indikasi ke sana. Jadi, kami mempersilakan KPK untuk menelusuri proyek renovasi itu,” tandas Anggota Komisi VI DPR tersebut.(Okezone)

Ini Strategi ala Prabowo untuk Perangi Korupsi


Prabowo Subianto
JAKARTA, Jurnal Rakyat: Siapa yang tak geram dengan koruptor yang menggarong uang negara? Adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto salah satunya. Nah, dia pun menawarkan sejumlah strategi jitu guna memerangi korupsi di Indonesia.

"Saya kira banyak cara antara lain dengan sistem pemerintahan yang efisien kita pakai IT, komputerisasi, kemudian kita harus perbaiki gaji. Gaji para pejabat harus diperbaiki, ditingkatkan," jelas Prabowo di sela-sela pengukuhan Perempuan Indonesia Raya di Jl RM Harsono, Ragunan, Jaksel, Sabtu (21/1/2012).

Prabowo menegaskan, korupsi telah menggerogoti bangsa ini. Akibatnya, banyak uang negara yang hilang masuk ke kantung koruptor. 

"Korupsi ini telah mengakibatkan terlalu banyak kekayaan negara dan kekayaan nasional bocor dan hangus ya. Kita telah kehilangan terlalu banyak kekayaan sehingga yang harusnya bisa memperbaiki kehidupan rakyat hilang," jelasnya.

Dia pun meminta kepada pemerintah dan instansi terkait guna melakukan pencegahan dan penjagaan atas anggaran negara agar tidak dimaling koruptor.

"Jadi masalah kita, yaitu harus segera kita tutup anggaran-anggaran kebocoran itu, harus kita hilangkan korupsi. Saya kira baru kita bisa selamatkan kekayaan nasional," jelasnya.(Detik)