Laman

Kamis, 02 Februari 2012

Disdik Klaim Sekolah Gratis Sudah Terealisasi


Hartoyo

MUSI RAWAS, Jurnal Rakyat: Dinas Pendidikan atau Disdik Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan mengklaim bahwasanya Program Sekolah Gratis di kabupaten setempat sudah terealisasi hampir 100 persen.

Kepala Bidang Program, pada Dinas Pendidikan Musi Rawas, Hartoyo, Rabu (1/2), sekolah gratis untuk tahun ini tetap dilanjutkan sebagaimana program pemerintah pusat. Untuk sharing pembayarannya 60 persen dari dana provinsi dan 40 persen dari Musirawas. Sekolah gratis adalah subsidi biaya pada sekolah dihitung cost unit per siswa untuk sekolah yang selama ini dibebankan pada orang tua murid. 

“Dalam artian biaya minimal dari sekolah. Jika ada sumbangan dari pihak wali murid itu sah saja, asal tidak memaksa,”jelas Hartoyo.

Sekolah tidak boleh memungut biaya sebagaimana Undang-Undang yang menyatakan pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah namun membutuhkan pertisipasi masyarakat. Mengenai program sekolah gratis setiap akhir tahun, Desember 2011 lalu telah membuat laporan ke pusat.

“Untuk anggaran sekolah gratis 2011 mencapai Rp 14 Milyar. Dari anggaran tersebut bersisa Rp 629 Juta untuk mengantisipasi anggaran perubahan siswa. Sehingga tahun 2011 anggaran sekolah gratis sudah hampir tercapai 100 persen,”katanya.

Sementara untuk anggaran sekolah gratis tahun 2012 belum diketahui karena masih menunggu rapat kordinasi terlebih dulu.(Ande)

Sekda Tidak Pimpin Desk Pemilukada


H Akisropi Ayub

LUBUKLINGGAU, Jurnal rakyat: Kendati Desk Pemilukada Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang akan dibentuk nantinya dipimpin langsung oleh pejabat setingkat sekretaris daerah atau Sekda, namun Sekda Kota Lubuklinggau, H Akisropi Ayub menegaskan dirinya tidak akan lagi memimpin Desk Pemilukada tersebut.

“Biasanya Desk Pemilukada dibentuk apabila sudah mendekat hari pelaksanaan, untuk sekarang tahapannya Desk Pemilukada tidak ikut serta, itu dipercayakan kepada lembaga yang sudah kita yakini baik, tetapi pada saat pelaksanaan Desk Pemilukada yang dibentuk oleh eksekutif bersifat membantu kelancaran Pemilukada, kami akan tugaskan jajaran untuk memonitor pelaksanaan Pemilukada,”ujar Sekda H Akisropi Ayub, Rabu (1/2).

Desk Pemilukada, kata dia nantinya juga melakukan penghitungan sendiri, begitu juga halnya dengan kepolisian dan kodim juga akan melakukan penghitungan.

“Tetapi itu versi Desk Pemilukada sendiri, yang digunakan tetap hasil KPU, ini hanya sebagai bahan pembanding, kalau nanti ada masalah kita bisa membantu, Desk Pemilukada akan dibentuk bila sudah mendekati, sekarang saja tahapnya belum, yang jelas bukan saya lagi yang memimpin,”tegasnya.(Ande)

Abdul Aziz: Bonus di MNI Melampaui Pendapatan Sebagai Wakil Rakyat


Abdul Aziz

JAKARTA, Jurnal Rakyat: Terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Provinsi DKI Jakarta pada Pemilu Legislatif 2009 yang lalu melalui Partai Persatuan Pembangunan menjadi prestasi tersendiri bagi Abdul Aziz terlebih pencapaian tersebut didapatkannya setelah eksis menjalankan bisnis di PT Melia Nature Indonesia (MNI) Platinum Group.

Pada tahun 2008 yang lalu, jauh sebelum keinginan menjadi wakil rakyat terbesit di hati seorang Abdul Aziz, dirinya terlebih dahulu bergabung di PT Melia Nature Indonesia, awalnya bergabung di perusahaan multi level marketing nomor satu di indonesia tersebut lantaran produk nya yakni propolis dan melia biyang yang sangat berkhasiat. Lama-kelamaan, Abdul Aziz pun mulai mencoba mendalami bisnis yang ada di PT Melia Nature Indonesia.

“Banyak hal di PT Melia Nature Indonesia yang seiring dengan kegiatan politk saya, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat, bagaimana membuat masyarakat hidupnya menjadi lebih baik, dan mempunyai harga diri, setelah saya bergabung saya jalankan sistemnya, dan sistem itu saya gunakan untuk pola kampanye saya,”ujar Abdul Aziz, disela-sela kegiatan Konsolidasi Platinum SPX yang digelar di Gedung Cawang Jakarta, Rabu (1/2).

Dengan adanya sistem suara terbanyak, lanjut Aziz, maka sistem di PT Melia Nature Indonesia sangat membantu untuk mendapatkan perolehan suara yang signifikan. “Seperti pola ESN yakni home sharing, model seperti itulah yang saya gunakan, alhamdulillah perolehan suara saya cukup signifikan dibanding caleg lain di partai saya, akhirnya saya menang dan masuk di DPRD DKI Jakarta, setelah dilantik saya tetap menjalankan bisnis PT Melia Nature Indonesia,”terangnya.

Dikatakan Abdul Aziz, dirinya punya konsep sederhana, dirinya ingin konstituennya lebih berdaya guna secara ekonomi. “Pola di MNI memungkinkan buat siapapun untuk hidup lebih baik, dengan modal kecil tetapi hasilnya luar biasa, tanpa ada tipu menipu, tanpa mengelabui orang dan sebagainya, bergabung cukup dengan pembelian barang yang artinya uang yang diserahkan langsung dikembalikan dalam bentuk barang, setelah itu mereka bisa langsung jalankan usahanya dengan modal minimal Rp580 ribu, yang hasilnya bisa setara dengan manager manager perusahaan multi nasional sekalipun,”jelasnya.

Selain pemberdayaan ekonomi, lanjut Abdul Aziz, adalah kecerdasaan masyarakat yang beragam. "Sebagai contoh, di Jakarta sangat multi kultur, ternyata MNI punya cara untuk mencerdaskan semua level masyarakat menjadi lebih siap menerima keberagaman itu, menjadi lebih siap memimpin masyarakat disituasi yang sangat beragam itu, inilah yang hari ini saya lakukan,”bebernya.

Pada masa kampanye, kata Abdul Aziz, dirinya menggunakan kendaraan MNI dalam artian pola ESN sangat pas diterapkan untuk pola kampanye. ”MNI turut menghantarkan saya menjadi anggota DPRD DKI Jakarta,bila banyak isu yang mengatakan banyak dewan lupa konstituen setelah duduk, maka saya tetap membina konstituen saya sesuai ESN, saya memelihara ikatan emosional saya dengan para pendukung saya, ”tandasnya.

Lebih jauh dikatakan, banyak keluhan dari anggota dewan setelah duduk ternyata tidak seperti apa yang dibayangkan. ”Banyak keluhan kawan kawan dewan seperti itu, kawan kawan yang lain kaget melihat saya tenang tenang saja, kalau boleh saya katakan menjadi anggota legislatif itu tidak seindah yangg dibayangkan, kita ada sumbangkan ke partai, saya dengan happy bisa menjalankan itu, sebab saya punya penghasilan lain, maka itu beberapa anggota dewan yang lain sudah mulai bergabung, saat ini sudah ada 7 anggota dewan DKI Jakarta bergabung ke MNI, mereka sudah mulai terapkan juga, sebab mereka butuh kekuatan politik untuk 2014,”katanya.

Ditanya berapa penghasilannya di MNI saat ini , dengan santai pria berpenampilan elegant ini menjawabnya, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, silahkan dibuktikan sendiri.

”Begini saja, kalau gaji saya di DPRD DKI Jakarta sebulan sebesar Rp30 juta, maka pendapatan saya di MNI lebih dari itu,”pungkasnya.(ADV/Oeddy)