Laman

Minggu, 19 Februari 2012

Masyarakat Kota Lubuklinggau Butuh Bukti Bukan Janji


LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat: Pada November 2012 mendatang Kota Lubuklinggau akan melaksanakan Pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) biasanya menjelang pemilukada seluruh bakal calon Walikota dan bakal calon wakil walikota selalu menebarkan benih-benih janji kepada masyarakat yang pada intinya akan membuat masyarakat sejahtera baik itu di segi insfrastruktur kota,bidang pendidikan,kesehatan dan banyak hal-hal lain yang tidak masuk akalpun mereka ucapkan agar dapat menjadi orang nomor satu,namun biasa nya setelah salah satu dari seluruh kandidat yang ikut dalam pertarungan pemilihan orang nomor satu itu.di lantik menjadi pemimpin entah lupa atau terlalu banyak program kerja yang harus di urus seringkali janji-janji atau komitmen-komitmen yang sudah mereka sampaikan kepada masyarakat tidak terealisasi sesuai dengan apa yang mereka ucapkan sebelumnya.

“Untuk pemilihan kepala daerah Kota Lubuklinggau mendatang kami tidak lagi membutuhkan janji,selama ini sudah banyak janji yang kami terima baik itu dari pilek hingga pemilukada namun hingga kini apa yang mereka janjikan tidak ada buktinya,” Ujar Indra salah satu tukang ojek yang biasa mangkal di stasiun kereta api Kota Lubuklinggau, Minggu (19/2/2012).

Menurut Indara, selama ini sudah terlalu banyak harapan-harapan yang kami sampaikan kepada pemimpin di kota ini , intinya kami sudah kapok untuk menerima janji manis yang kami harapankan adalah bukti nyata dari seoarang yang memimpin kota ini kedepannya.

“Siapapun pemimpin nya toh kami juga akan tetap seperti ini,dan tetap saja tidak ada perubahan yang berarti bagi kota ini. Secara pribadi saya ingin seorang pemimpin yang mengerti akan kepentingan masyarakat dan yang bisa memberikan lapangan pekerjaan seluas-luasnya kepada masyarakat kota ini,” harapnya.

Selain itu,Pemimpin baru Kota Lubuklingg yang akan datang juga di harapakan dapat bergerak dengan cepat dan gesit untuk mengatasi problem-problem di Bumi lanserasan sekentenan untuk segera dapat di selesaikan dengan segera, jangan untuk memperbaiki akses jalan harus tunggu anggaran dana di kucurkan baru akan di kerjakan.

 “Pemimpin yang kami harapakan adalah pemimpin yang mau berkorban untuk rakyat nya, bukan pemimpin yang tidak mau berkorban untuk rakyat nya. Salah satu contoh jalan di kelurahan mesat seni yang kini sudah berlubang, hingga mencapai kedalaman kurang lebih dua meter dan lebar lubang nya hingga hampir dua meter pula itu. hingga awal rusak hampir tiga bulan sudah tapi bisa dilihat sendiri hingga kini sama sekali tidak di perbaiki padahal itu adalah persoalan yang terlihat di depan mata bagaimana hal lain.problem permasalahan jalan saja tidak begitu di hiraukan,”Cetusnya.

Ditambahkannya, untuk itu kalau bisa kita pilih pemimpin baru yang memang nyata-nyata mau berkoorban, janji kini bukan patokan lagi, bukti itu lah hal yang menjadi harapan masyarakat. “saya yakin masyarakat kota ini pasti punya pendapat yang sama dengan saya, sebab tidak satu orang masyarakat yang merasa di bohongi oleh janji manis seorang bakal pemimpin (Calon Walikota) ketika sebelum terpilih,pasti ada ratusan orang yang berpendapat sama bahkan bisa ribuan masyarakat di kota ini yang juga meresa di bohongi,”pungkasnya. (Oeddyy)

PNS Jalur SMA Harus Dibuka


LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat: Seiring dengan bakal dihelatnya suksesi lima tahunan di Kota Lubuklinggau, aspirasi dari sejumlah kalangan mulai disalurkan, berharap Walikota Lubuklinggau mendatang dapat merealisasikan aspirasi tersebut.

Handy Pratama Putra misalnya, pelajar Kelas XII SMU Muhammadiyah Kota Lubuklinggau meminta agar penerimaan PNS dari jalur SMA dapat dibuka lagi.

“Kami mengharapkan agar Walikota Lubuklinggau mendatang dapat membuka lagi penerimaan PNS dari jalur SMA, bila masyarakat bisa masuk PNS melalui jalur SMA maka lulusan SMA tadi bisa melanjutkan kembali pendidikannya ke perguruan tinggi, karena mereka sudah memiliki pendapatan sendiri. Terlebih bagi mereka dimana ekonomi orang tuanya kurang mampu,”ujar Handy, Sabtu (18/2/2012).

Menurut Handy, pemerintah saat ini kurang begitu memperhatikan lapangan pekerjaan khususnya bagi usia produktif.  “Bagi kami orang susah, setelah tamat SMA ingin mencari pekerjaan yang layak, sehingga kami bisa membantu beban orang tua, sekarang pemerintah belum memperlihatkan kearah itu, mereka lebih sibuk pada kegiatan kegiatan yang sifatnya seremonial belaka. Kalau seandainya H Darmadi Djufri SH MH berniat maju menjadi Walikota Lubuklinggau ,program pembukaan lapangan pekerjaan harus diutamakan, bagaimana masyarakat bisa sejahterah kalau kerjaan tidak ada, masyarkat jangan diberi ikan tetapi harus diberi umpan,”harapnya.

Apabila H Darmadi Djufri SH MH terpilih menjadi Walikiota Lubuklinggau, masih kata Handy, harus juga memikirkan nasib sekolah swasta, jangan hanya memikirkan sekolah pemerintah atau sekolah negeri.

 “Pembatasan jumlah siswa untuk setiap local di sekolah negeri mesti mengikuti aturan yang ada, jangan sampai local dipaksakan diisi dengan jumlah siswa yang begitu banyak, akibatnya sekolah swasta tidak kebagian siswa, kasian juga guru guru swasta, mereka juga butuh makan dan menghidupi keluarga mereka,”harapnya lagi.(Oeddy)