Laman

Jumat, 30 Maret 2012

Kejari Segera Eksekusi Mantan Ketua DPRD Prabumulih



PRABUMULIH, Jurnal Rakyat: Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Azadin, bersiap akan kembali masuk penjara. Pasalnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Prabumulih sudah menerima salinan surat keputusan dari Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Azadin. Bahkan Kejari Kota Prabumulih mengaku segera akan melakukan eksekusi terhadap Azadin.

Azadin yang merupakan mantan Ketua DPRD Kota Prabumulih terlibat kasus suap anggaran tahun 2009. Warga Jalan Lekipali Taruna RT 02 RW 04, Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur ini akan segera masuk penjara kembali.

Kajari Prabumulih, Sri Astuti Yulia SH, melalui Jaksa Romzah Indratara SH didampingi Jaksa Fera Sari SH, Jumat (30/3/2012), ketika ditemui Sripoku.com terkait kasus tersebut mengatakan, “Kita masih menunggu keputusan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel saja. Surat petunjuk untuk melakukan eksekusi sudah kita kirimkan hari ini,” katanya.

Hal ini, menurut dia, mengacu dari salinan putusan dari MA tersebut, yang  bernomor 87 K/Pid.Sus/2011 tertanggal 28 April 2011 yang isinya, jika MA menguatkan putusan dari Pengadilan tinggi (PT), dan menolak kasasi yang telah diajukan oleh Azadin, yakni dengan hukuman 2 tahun 3 bulan kurungan serta denda sebesar RP 50 juta.

Bila petunjuk dan persetujuan dari kejari sudah diterima, maka pihaknya akan segera melakukan eksekusi dalam waktu dekat.

“Kita akan tetap melakukan eksekusi terhadap Azadin. Intinya, kita dalam waktu dekat akan kita lakukan eksekusi,” tegasnya. (Sripoku)

Priyo: Kemungkinan Tak Ada Kenaikan BBM Sampai Juni


Priyo Budi Santoso
JAKARTA, Jurnal Rakyat: Wakil Ketua DPR dari Golkar Priyo Budi Santoso menuturkan kemungkinan kenaikan harga BBM bisa ditunda. Utamanya jika opsi PKS dan Golkar disepakati di lobi tingkat koalisi.

Saat ini parpol anggota koalisi memang sedang melakukan lobi, Jumat (30/3/2012) malam. Lobi menyangkut angka rata-rata kenaikan harga minyak mentah Indonesia yang masih toleran terhadap kenaikan harga BBM.

Partai demokrat mengusulkan toleransi pada angka 5 persen, PKB 7,5 persen, dan PAN pada angka 15 persen, sementara PPP pada angka 10 persen. Sedang Golkar pada angka 15 persen dengan jangka waktu 6 bulan, sementara PKS pada angka 20 persen dengan jangka waktu 3 bulan.

Harga rata-rata kisaran kenaikan harga minyak mentah Indonesia saat ini berada pada angka 16,3 persen. Artinya, menurut Priyo, jika usul Golkar dan PKS lolos, ada kemungkinan kenaikan harga BBM ditunda.

"Kalau usul Golkar dan PKS lolos, bisa dipastikan tak ada kenaikan BBM sampai bulan Juni," kata Priyo kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (30/3/2012).

Namun sampai saat ini lobi-lobi terus berlangsung. Priyo menuturkan rapat paripurna akan digelar setelah lobi tuntas. "Kita masih terus menggelar lobi, setelah ini akan dilakukan voting," katanya.

Sementara elite politik berembuk, polisi masih berusaha "menjinakkan" massa di luar gedung DPR. (Detik)

Daerah Terpencil Masih Kekurangan Guru


Edi Iswanto
MUSI RAWAS, Jurnal Rakyat: Masih kurangnya tenaga guru di daerah terpencil, disebabkan banyaknya guru yang enggan bertugas di daerah tersebut sehingga terjadinya penumpukan di daerah perkotaan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Edi Iswanto, Jum'at (30/3/2012).

"Memang banyak guru yang ingin mengajar di sekolah-sekolah terdekat dan mudah dijangkau dan enggan bertugas di daerah-daerah terpencil,"katanya.

Dengan demikian, kata dia banyak sekolah yang kelebihan guru, sedangkan sekolah di daerah terpencil kekurangan guru. "Untuk melakukan pemerataan, pastinya ada rolling dan mutasi, karena masyarakat di daerah terpencil juga berhak mendapatkan pendidikan yang sama,"ujarnya.

Menurut Edi, saat ini Musi Rawas masih kekurangan guru, khususnya di daerah terpencil dan pihaknya akan segera melakukan pendataan daerah yang masih kekurangan guru. Selanjutnya, hasil pendataan tersebut dikirim ke Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Selatan.

Daerah yang masih kekurangan guru, diantaranya desa di Kecamatan Rawas Ilir, Nibung, Ulu Rawas dan daerah lainnya yang transportasinya belum lancar. (Rian)

Alex: Saya tak akan Kecewakan Masyarakat Sumsel


Alex Noerdin
PALEMBANG, Jurnal Rakyat: Semakin mendekati waktu Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin sebagai salah satu calon yang maju, mengaku tetap optimis bisa meraih suara terbanyak dan memenangkan kompetisi politik di ibukota.

Sejauh ini, ia tidak merasa ada masalah yang dapat menghambat perjalanannya menuju kursi DKI 1.

“Semuanya berjalan lancar dan saya tidak akan mengecewakan masyarakat Sumsel dan anda semua,” ujar Alex kepada wartawan usai menghadiri acara Sosialisasi MoU antara Dewan Pers dan Polri di Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (29/3/2012).

Beberapa hari terakhir Alex tidak kelihatan berada di Palembang, melainkan di Jakarta untuk mengurus persiapan terkait pencalonannya. Namun, meski tampak sibuk, ia tetap tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai pimpinan tertinggi di Sumsel.

Kemarin, putra terbaik Sumsel ini berada di tengah masyarakat Sumsel untuk melaksanakan tugasnya sebagai gubernur.

Meski tidak banyak waktu istirahat, Alex tetap kelihatan segar dan berseri.

Disamping menghadiri acara yang digelar Dewan Pers, Alex juga sempat melantik Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Musi Rawas (Mura).

Bahkan pada saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan tersebut, Alex tidak lupa mohon doa restu dan dukungan pada rakyat Sumsel, khususnya kepada yang hadir pada saat itu.

“Meski saya di Jakarta, Sumsel tetap harus menjadi yang terdepan,” katanya.(Sripoku)

Tengah Malam, Mahasiswa Sandera Truk Elpiji


BOGOR, Jurnal Rakyat:  Belasan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor menyandera sebuah truk Elpiji di Jl Sholeh Iskandar, depan Kampus UIKA, Tanah Sareal, Kota Bogor. Aksi mahasiswa ini cukup mengejutkan, mereka melakukannya dini hari.

Diketahui mahasiswa bergerak pukul 00.30 WIB, Jumat (30/3/2012). Aksi penyanderaan itu, menurut para mahasiswa sebagai bentuk protes atas tindakan refresif yang dilakukan aparat dalam aksi demo di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat.

Hingga pukul 01.10 WIB, aksi tersebut masih berlangsung. Sambil melakukan orasi dan bernyanyi para mahasiswa naik ke atas tangki truk tersebut.

"Sebagai sebagai bentuk respons terhadap aksi yang dilakukan aparat terhadap rekan-rekan di Jakarta," ucap Ahmad Hidayatullah Koordinator Aksi di lokasi kejadian.

Truk tangki Elpiji berkapasita 15.000 KG dengan nopol B 3668 NM ini dikemudikan Abdul Malik (35) bersama Dadan Suhandi (29). Menurut Abdul Malik, truk Elpiji baru saja mengirim gas ke daerah Cikampak.

"Pas lewat kampus ini (UIKA-red) tiba-tiba truk saya dihadang mahasiswa. Saya sudah menolak tapi mereka memaksa," kata Abdul Malik.

Dia mengatakan, truk Elpiji itu sangat berbahaya karena di dalam tangki masih ada sisa gas. Karena itu dia sempat menolak waktu diminta turun dari truk.

"Kalau gas kan liquid, jadi walau sudah dikeluarkan isinya, tetap masih sisa. Itu yang berbahaya," kata Abdul Malik.

Saat ini situasi di lokasi penyandraan mulai memanas setelah puluhan anggota Polres Bogor Kota datang ke lokasi kejadian. Para mahasiswa bersikeras tetap menyandera truk Elpiji tersebut. Saat dilakukan sedang dilakukan negosiasi antara petugas dengan mahasiswa.(Detik)