LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat : Menghadapi Pemilihan umum kepala daerah
(pemilukada) Kota Lubuklinggau yang dijadwalkan akan
dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang, dan sekarang ini sudah mulai bermunculan
bakal calon kandidat yang akan memperebutkan untuk menjadi orang nomor satu di
kota itu.
Salah seorang tukang
ojek yang biasa mangkal di Stasiun Kereta Api Kota Lubuklinggau, Indra (38) saat
dibincangi Jurnal Rakyat, Jum’at (1/6) mengungkapkan, sudah menjadi kebiasaan bagi bakal
calon walikota dan bakal calon wakil walikota,
selalu menebarkan benih-benih janji manis kepada masyarakat.
“Janji-janji yang intinya akan membuat masyarakat sejahtera baik itu di segi insfrastruktur kota, bidang
pendidikan, kesehatan dan banyak hal-hal lain yang tidak masuk akal pun
mereka ucapkan agar dapat menjadi orang nomor satu,”katanya.
Namun biasanya,
sambung Indra, setelah memenangi pertarungan
dan dilantik menjadi
pemimpin, entah lupa atau
terlalu banyak program kerja yang harus di urus seringkali janji-janji atau
komitmen-komitmen yang sudah mereka sampaikan kepada masyarakat tidak
terealisasi sesuai dengan apa yang mereka ucapkan sebelumnya.
“Untuk pemilihan kepala daerah Kota
Lubuklinggau mendatang kami tidak lagi membutuhkan janji. Selama
ini sudah banyak janji yang kami terima baik itu dari pileg
hingga pemilukada, namun hingga kini apa yang mereka janjikan tidak ada
buktinya,”tegasnya.
Senada juga diungkapkan salah seorang sopir angkot, Nasib (36). Selama ini sudah terlalu banyak harapan-harapan yang kami
sampaikan kepada pemimpin di kota ini , intinya masyarakat sudah kapok untuk menerima janji manis belaka.
“Yang diharapkan
masyarakat adalah bukti nyata dari seoarang yang memimpin kota ini
kedepannya. Siapapun pemimpinnya toh kami juga akan tetap seperti ini dan
tetap saja tidak ada perubahan yang berarti bagi kota ini. Secara pribadi saya menginginkan seorang pemimpin yang mengerti akan
kepentingan masyarakat dan yang bisa memberikan lapangan pekerjaan seluas-luasnya
kepada masyarakat kota ini,”harapnya.
Hal yang tak jauh berbeda juga diungkapkan, salah seorang pedagang sayuran
di Pasar Inpres Lubuklinggau, Yuni (33). Dirinya berharap pemimpin Kota Lubuklinggau
yang akan dating, dapat bergerak dengan cepat dan gesit untuk mengatasi serta menyelesaikan segala problem yang ada di Bumi Sebiduk Semare itu.
“Pemimpin yang kami harapkan
adalah pemimpin yang mau berkorban untuk rakyat nya, bukan pemimpin yang tidak
mau berkorban,”cetusnya.
Untuk itu, tambahnya, masyarakat harus bisa memilih pemimpin yang
memang nyata-nyata mau berkorban, karena janji bukanlah suatu patokan, tapi buktilah
hal yang menjadi harapan masyarakat.