Laman

Kamis, 05 Desember 2013

Awas! Longsoran Batu di Jalur Alternatif Pagaralam-Lahat



Longsor Batu - Ilustrasi                  /Foto.Net
PAGARALAM, Jurnal Rakyat : Hujan yang terus mengguyur Kota Pagaralam, Sumatera Selatan dan sekitarnya mulai menunjukan dampak buruk bagi masyarakat.

Pasalnya akibat intensitas hujan semakin tinggi sejumlah tebing yang ada di kawasan jalur alternatif Pagaralam-Lahat mulai longsor. Bahkan ada beberapa titik dijalur tersebut material longsor sudah menutupi badan jalan.

Parahnya material longsor bukan saja tanah atau batu kerikil, namun material longsor yang jatuh dari atas tebing dengan ketinggian sekitar 100 meter yaitu batu dengan ukuran besar.

Kondisi tersebut sangat membahayakan para pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut. Ditambah lagi saat ini jalur alternatif tersebut mulai ramai dilalui pengguna jalan.

Pantauan Sripoku.com, Kamis (5/12/2013), batu berukuran besar tampak menutupi jalan dikawasan Dusun Gumay Talang Kecamatan Gumay Ulu. Bahkan batu yang ukurannya hampir sebesar mobil tersebut telah menutupi separuh badan jalan. Akibatnya arus lalu lintas cukup terganggu.

Nasib (41) salah satu buruh angkut batu mengatakan, memang batu berukuran besar sering jatuh dari atas tebing tersebut. Bahkan akhir-akhir ini sudah beberapa kali longsor batu besar terjadi dikawasan tersebut.

"Jika hujan turun biasanya ada saja batu yang jatuh dari atas tebing ini pak. Memang kawasan ini salah satu daerah rawan longsor untuk jalur alternatif ini. Bahkan hampir setiap tahun selalu saja ada longsor disini," ujarnya.(Sripoku.com)

Jadi Capres PBB, Yusril Gugat Sistem Pemilu ke MK



Yusril Ihza Mahendra                /Foto.Net
JAKARTA, Jurnal Rakyat : Partai Bulan Bintang mengusung Yusril Ihza Mahendra sebagai calon presiden 2014. Yusril yang merupakan Ketua Majelis Syuro PBB, telah menyatakan kesediaannya. Pendiri PBB itu langsung menyusun sejumlah langkah guna menyongsong pemilu.

“PBB mengambil jalan yang singkat (untuk memutuskan capres), tidak melalui konvensi seperti partai lain. Keputusan sudah dituangkan, dan akan kami laksanakan,” kata Yusril dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 4 Desember 2013. 

Selanjutnya, Yusril akan menggugat sistem pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Ia menilai posisi pemilihan presiden yang digelar setelah pemilihan legislatif tidak tepat. “Dalam sistem presidensial, seharusnya pemilu presiden lebih dulu, kecuali pada sistem parlementer,” kata dia.

Mantan Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Kehakiman itu mengatakan tengah berjuang untuk menyatukan kedua pemilu tersebut. Menurut Yusril, berdasarkan Pasal 6 UUD 1945, pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan parpol sebelum pemilu.

Pada praktiknya, capres-cawapres diusulkan setelah pemilu legislatif digelar. Ini karena masing-masing partai politik melihat perolehan suara mereka lebih dulu sebelum memutuskan akan mengusung siapa sebagai capres, dan hendak berkoalisi dengan partai mana. Undang-Undang mensyaratkan capres dapat diajukan parpol atau gabungan parpol dengan perolehan suara nasional 20 persen.

“Seharusnya presiden dicalonkan sekarang, sebelum pelaksanaan pemilu,” kata Yusril.

Yusril berharap MK mengabulkan gugatan PBB, sehingga setiap parpol sebelum pemilu sudah mencalonkan presiden dan wakil presiden. Bila ini terjadi, Yusril yakin pertarungan pilpres akan berlangsung sehat. “Tidak ada lagi ambang parlemen dan koalisi. Semoga bisa merintis demokrasi sehat,” kata dia. (VIVAnews)