JAKARTA, Jurnal Rakyat: Politisi PDI
Perjuangan, Dewi Aryani melihat upaya Partai Nasional Demokrat (NasDem) membiayai caleg-calegnya
hingga 10 miliar Rupiah merupakan model money politic baru yang
terlembaga.
"Pembiayaan anggota legislatif idealnya berasal dari sumbangan
masyarakat yang transparan dan dibatasi. Sedangkan pembiayaan parpol berasal
dari utamanya keuangan negara melalu apbn, karena parpol mengemban tugas
negara," kata Dewi dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com,
Kamis(14/6/2012).
Apabila ditinjau secara akademis, manuver NasDem tersebut kata Dewi bisa
menggambarkan partai ini kurang dapat mengatasi driving forces yang
akan menyerangnya dan tidak mampu memakai serta mengelola restraining force
yang dimiliki atau berdasarkan fishbone analisis maka NasDem dapat
dinilai parpol kurang kuat.
"Kalau Nasdem memang punya uang banyak, akan lebih baik jika digunakan
untuk membantu orang miskin melalui usahanya. Menolong orang yang susah
cenderung akan membuat orang yg ditolong pro ke NasDem sebagai terima kasihnya.
Pertanyaan penting lainnya adalah berasal dari mana dananya, kalau
berasal dari asing, apa deal politiknya?"tegas Dewi.
Anggota Komisi VII DPR ini menambahkan ada tiga prasyarat yang tidak ada
untuk menjalankan bantuan dana pemilu seperti yang dibuat NasDem yakni sistem
pendanaan pemilu yang tidak transparan, kemudian biaya politik yang sangat
mahal dan tidak dibatasi.
"Serta kaderisasi parpol yang tidak berjalan," pungkasnya. (Tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar