Laman

Jumat, 20 Januari 2012

Pergi Mancing, Rumah Dihantam Truck


MUSI RAWAS, Jurnal Rakyat: Sekitar pukul 03.00 WIB dinihari, warga Desa Pedang, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dikejutkan dengan sebuah truck Fuso menghantam  rumah Baharudin (48), warga desa setempat.

Arif (50), kakak Baharudin kepada wartawan menerangkan, truk fuso dengan Nopol BA 9074 FL yang menghantam rumah adiknya itu melaju dari arah Muara Beliti menuju Kota Lubuklinggau dengan kecepatan tinggi dan waktu kejadian Baharudin sedang tidak berada di rumah, karena sedang pergi memancing. Sedangkan yang ada dirumah saat itu ada 3 orang yakni Wasih (45) istri Baharudin, Meli (16) anak Baharudin dan Ratna (70) mertua dari Baharudin.

Diceritakan Arif, kronologis kejadiannya, Wasih sembari menunggu suaminya Baharudin yang belum pulang dari memancing, tengah tertidur pulas di ruang tamu, sementara Meli dan Ratna tidur di kamar masing-masing. Namun Sekitar pukul 03.00 WIB, Wasih dikejutkan dan terbangun dari tidur setelah mendengar adanya benturan keras. Dan melihat teras rumah serta sebagian ruang tamu rumahnya sudah rata dengan tanah, dan terlihat sebuah truck terjungkal didepannya.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan Wasih masih selamat, hanya tanganya sedikit terluka dan saat ini sudah dibawa kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan,”kata Arif.

Saat ini, kata dia, sopir dan kernet truck tersebut sudah diamankan di Mapolres Musi Rawas dan dirinya juga belum mengetahui  identitas sopir serta saat kejadian apakah sopir dalam kondisi mengantuk atau mobil tidak mampu lagi ditahan dengan rem sehingga terperosok dan menabrak rumah.

Kapolres Musi Rawas, AKBP Rizal Syahman Radi melalui Kanit Lakalantas Iptu Beni S, membenarkan kejadian tersebut, sopir dan kernet truk  sempat diamankan di Mapolres Musirawas.

“Keduanya memang sudah kami amankan di Mapolres Musirawas, tujuannya agar mereka tidak dimassa warga, setelah kami amankan kami kembali lagi ke TKP, dan saat kembali lagi ke Polres mereka sudah tidak ada lagi, makanya saat ini kami masih mencari sopirnya itu,”ujarnya.

Menurut Beni, truck tersebut berasal dari Jakarta dengan tujuan Kelurahan Taba Koji, Kota Lubuklinggau membawa snack atau makanan ringan.

Hingga berita ini diterbitkan belum diketahui identitas sopir dan kernet yang mengendarai truck fuso naas tersebut.(Ande/Oeddy)

Penetapan UMK Musi Rawas Mengacu UMSP Sumsel


H A Murtin
MUSI RAWAS, Jurnal Rakyat: Penetapan Upah Minimum Kabupaten atau UMK Musi Rawas Tahun 2012 mengacu pada penetapan besaran Upah Minimum Sektoral Provinsi atau UMSP Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2012 yang telah ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Selatan, H Alex Noerdin.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Rawas, H A Murtin didampingi Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja, Suaidy Amrie, Jum'at (20/1), penetapan UMK Musi Rawas tahun 2012 ditetapkan berdasarkan UMSP yang dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumsel dan telah ditetapkan dalam keputusan Gubernur Sumsel, tanggal 2 Desember 2011, No: 825/kpts/Disnakertrans/2011 tentang upah UMSP Sumsel.

“Jadi untuk besaran penetapan upah minimum di Musirawas kita mengacu pada penetapan UMSP Sumsel dan dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Sumsel hanya Kota Palembang yang membuat sendiri penetapan upah minimum,”katanya.

Penetapan UMSP Sumsel tahun 2012 tersebut, kata dia mengacu pada penetapan Upah Minimum Provinsi atau UMP Sumateraselatan tahun 2012 yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Gubernur Sumsel nomor:757/kpts/Disnakertrans/2011 tanggal 24 Oktober 2011.Dan dalam keputusan tersebut UMP sumsel tahun 2012 sebesar Rp 1.195.220.

"Penetapan batasan UMSP tahun 2012 saat ini secara keseluruhan terjadi kenaikan batasan upah sebesar 16,54 persen yakni tahun 2011 sebesar Rp 1.048.440,- dan ditahun 2012 ini ditetapkan sebesar Rp 1.256.175,-,”katanya.(Oeddy)

KWH Meter Prabayar Diluncurkan di Musi Rawas


Syafarudin AB

MUSI RAWAS, Jurnal Rakyat: Guna mengatasi dan meminimalisir penunggakan rekening listrik, PT PLN meluncurkan produk terbarunya yakni KWH meter prabayar.

Manager PT PLN Ranting Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Syafarudin AB, Kamis (19/1), dengan KWH meter prabayar,para pelanggan bisa mengontrol penggunaan listrik masing-masing.

“Ini produk terbaru dari PLN, namun di Ranting PLN Muara Beliti agak sedikit terlambat sebab saat diluncurkan KWH meter prabayar menggunakan voltage sebesar 160 Volt, maka bila tegangan dibawah 160 Volt, maka listrik pelanggan tidak akan menyala,"katanya.

Sekarang sudah keluar KWH prabayar dengan tegangan 115 Volt, kata dia dengan produk ini baru dapat dipasarkan di wilayah kerja PLN Ranting Muara Beliti.

“Dengan menggunakan KWH Meter Prabayar ini, pelanggan dapat mengontrol penggunaan listrik, pelanggan juga tidak lagi dikenakan biaya keterlambatan pembayaran dan pelanggan akan bebas pemutusan dari PLN serta penggunaan KWH meter prabayar ini lebih simple dan lebih mudah,“Jelasnya.

Pemakaian KWH meter prabayar ini seperti menggunakan Handphone, menurut dia dengan diisi voucher pulsa langsung dapat digunakan, tapi untuk KWH meter prabayar voucher tersebut disebut dengan istilah token.

"Untuk mendapatkan vouchernya, pelanggan dapat membelinya di loket-loket tempat pembayaran rekening, dengan variasi harga mulai dari Rp20 ribu hingga Rp1 juta,“katanya.

Bagi pelanggan lama yang menggunakan KWH meter regular dan ingin migrasi ke KWH meter prabayar tidak akan dikenakan biaya, pelanggan hanya dikenakan biaya Rp5 ribu untuk pengisian token perdananya, dengan syarat pelanggan KWH meter reguler harus melunasi terlebih dahulu tagihan rekeningnya dan tidak ada tunggakan.

"Kedepan PLN tidak lagi menyediakan KWH meter regular, tapi hanya menyediakan KWH meter prabayar. Oleh sebab itu perlu kami sosialisasikan kepada masyarakat, jangan sampai masyarakat kaget kalau KWH nya sudah berbeda,”katanya.

Sebagai langkah awal sosialisasi, Senin malam (16/1) lalu PT PLN Ranting Muara Beliti mengundang seluruh stake holder terkait seperti AKLI dan AKLINDO, guna diberikan informasi, sehingga dapat meneruskannya ke masyarakat Musi Rawas selaku pelanggan PLN Ranting Muara Beliti.(Oeddy/Ande)

8 Kecamatan di Musi Rawas Dapat PNPM Integrasi


Ali Sadikin
MUSI RAWAS, Jurnal Rakyat: Ditahun 2012 ini, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan mendapatkan program pusat yakni Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Integrasi atau PNPM Integrasi.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Rawas, Ali Sadikin, Jum'at (20/1), PNPM Integrasi ini merupakan program yang sama dari PNPM Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) dan akan dilaksanakan di delapan kecamatan yang belum melaksanakan PNPM-MP.

"Dengan adanya PNPM Integrasi ini, berarti dari 21 kecamatan yang ada di Musirawas ini, seluruhnya sudah dapat melaksanakan program pembangunan infrastruktur pedesaan melalui PNPM,"katanya.

Untuk mekanisme pelaksanaan PNPM Integrasi, kata dia sama seperti mekanisme pelaksanaan PNPM-MP, dimana dengan pemberdayaan masyarakat desa yakni mulai dari pengusulan, pengerjaan dan pengawasan dilakukan oleh masyarakat desa.

"Mengenai dana yang akan dikucurkan pada PNPM Integrasi ini, kita belum mendapat informasi secara detail dari pusat dan untuk alokasi dana juga sama pada PNPM-MP yakni 90 persen dialokasikan dari Anggaran pendapatan Belanja Negara dan 10 persen dialokasikan dari Anggaran pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Musi Rawas,"jelasnya.

Delapan kecamatan yang bakal mendapatkan program ini, kata dia diantaranya Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut, Tuah Negeri, Sukakarya, Purwodadi, Sumberharta, Selangit, Karang Dapo dan Kecamatan Rawas Ilir.

Sejak tahun 2009 lalu di Musi Rawas sudah 13 kecamatan yang  menerima kucuran dana PNPM-MP diantaranya, Kecamatan Ulu Rawas, Rawas Ulu, Rupit, Nibung, Karang Jaya, Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu Terawas, Megang Sakti, Tugumulyo, Muara Beliti, Jayaloka, Bulang Tengah Suku Ulu, Muara Kelingi dan Kecamatan Muara Lakitan.(Ande)