Laman

Kamis, 03 Mei 2012

Wartawan di Palembang Berunjukrasa




PALEMBANG, Jurnal Rakyat: Sekitar 20 wartawan dari berbagai media baik lokal maupun nasional di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), berunjukrasa Kamis (3/5/2012) di Bundaran Air Mancur Kota Palembang, untuk memperingati Hari Pers Internasional.

Unjuk rasa tersebut menuntut dipenuhinya hak-hak wartawan kontributor dan stringer seperti kontrak kerja, honor basis, dan asuransi kesehatan. Sambil berorasi, para pewarta mengusung spanduk bertuliskan penuhi hak-hak dan jurnalis juga buruh.

"Ada wartawan yang sudah bertahun-tahun statusnya tetap kontrak. Ini artinya industri media juga belum benar-benar memperhatikan kesejahteraan wartawan," kata Haryanto, salah satu wartawan yang berorasi.

Unjuk rasa diikuti sejumlah organisasi wartawan di antaranya Aliansi Jurnalis Indonesia Sumsel, Pewarta Foto Sumsel, dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sumsel.

Selain mengenai kesejahteraan, unjukrasa ini juga meminta pengusutan tuntas kasus-kasus kekerasan serta pembunuhan terhadap wartawan yang hingga saat ini tak terselesaikan.

Delapan kasus pembunuhan wartawan itu adalah Udin (Bernas), Naimullah (Harian Sinar Pagi), Agus Mulyawan (Asia Press), Ersa Siregar (RCTI), Muhammad Jamaluddin (TVRI), Herliyanto (Tabloid Delta Pos Sidoarjo), Adriansyah Matra'is Wibisono (TV lokal Merauke), dan Alfred Mirulewan (Tabloid Pelangi). (Sripoku)

Lampung Kembali Membara, Kantor Bupati Mesuji Dibakar Massa


LAMPUNG, Jurnal Rakyat:  Lampung kembali membara. Senin lalu, ribuan orang merobohkan patung kakek bupati Lampung Selatan, hari ini ratusan orang membakar kantor Bupati Mesuji, Lampung.

Beberapa ruang kantor bupati dan kantor sekretariat daerah terbakar. Massa adalah pendukung Wakil Bupati Mesuji, Ismail Ishak. Massa dalam beberapa hari memang menginap di sekitar halaman kantor tersebut.

Sebelumnya, massa menyegel kantor bupati dengan menggunakan kayu, Senin (30/4/2012). Mereka menolak pemecatan Wakil Bupati Ismail Ishak oleh Mendagri. Mendagri memberhentikan wakil bupati karena menjadi terpidana korupsi dengan masa hukuman 1 tahun.

Bupati Mesuji Khamamik, melalui pesan singkat pada detikcom, Kamis (3/5/2012), sangat menyesalkan anarkis tersebut. Dia meminta kepada polisi untuk tegas dan menindak pelaku pembakaran dan perusakan.

"Kalau dibiarkan berarti tidak ada wibawa pemerintah," kata dia.

Khamamik belum tahu berapa kerugian akibat pembakaran kantornya. Polisi dari Polres Tulangbawang pun langsung diterjunkan untuk mengamankan aksi. (Detik)

Baliho Bakal Cawako-cawawako Mulai Padati Lubuklinggau


LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat: Menjelang perhelatan dan tahapan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang di jadwalkan akan dilaksanakan bulan November 2012 mendatang, Baliho dan spanduk para bakal calon walikota dan wakil walikota mulai bermunculan dan memadati seluruh penjuru kota.

Selain itu, masing-masing bakal calon pun memperkenalkan diri dengan berbagai cara, ada yang membuat iklan diberbagai media cetak, memasang Baliho, Spanduk maupun bendera-bendera partai pendukungnya sudah mulai berbaris di Bumi Sebiduk Semare itu.

Menurut anggota Komisi I DPRD Kota Lubuklinggau, Andri Tanzil, hal yang sedang terjadi sekarang ini tidak juga dikatakan mengganggu keindahan, sebab masih ditahap kewajaran jika para bakal kandidat mulai melakukan sosialisai dan memperkenal diri mereka kepada masyarakat.

“Saya kira sah-sah saja, jika mereka mulai memperkenalkan diri kepada masyarakat,"katanya saat dibincangi Jurnal Rakyat, Kamis (3/5/2012).

Baliho, bendera dan bebagai atribut partai dan lainnya yang sudah ada nantinya setelah tahapan pemilukada dimulai pasti akan di tertibkan oleh pihak yang berkompeten.

”Untuk melakukan penindakan itu sendiri nantinya akan dilakukan oleh pemerintah kota dalam hal ini Pol-PP mungkin juga pihak Panwaslu,”ujar politisi Partai Damai Sejahtera ini.

Selain itu, kata dia, perlu juga di ketahui bahwa jangan sampai baliho, bendera dan stiker-stiker yang sudah tersebar sampai mengganggu fasilitas ibadah, perkantoran pemerintah dan halte-halte yang ada di kota itu.

“Jika menggunakan fasilitas ibadah, perkantoran pemerintah dan halte-halte, sudah pasti itu melanggar. Jika memang ada bakal calon kandidat yang melanggar saya rasa itu perlu di tindak tegas. Namun lain hal, jika mereka memasang baliho tersebut di rumah sendiri ya sah-sah saja,”tegasnya. (R Tandjung)

Antrian BBM Capai Puluhan Kilometer


LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat: Antrian Bahan Bakar Minyak atau BBM terus terjadi di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU yang ada di kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, terus terjadi.

Pantauan Jurnal Rakyat pada SPBU di Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kamis (3/5/2012), sejak beberapa hari in, BBM jenis Premium mulai dipasok kembali pada SPBU tersebut, setelah hampir satu bulan di stop pasokan BBM jenis premium. Dan sejak mulai dipasok kembali Premium, mulai menimbulkan antrian hingga puluhan kilometer dan menyebabkan kemacetan.

Salah seorang  Warga Kelurahan Marga Rahayu, kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Romi, saat dibincangi Jurnal Rakyat, mengungkapan hampir setiap hari terlihat anterian panjang yang terjadi di SPBU tersebut mencapai ratusan meter bahkan puluhan kilometer.

”Jelas hal ini mengganggu, sebab tak jarang menyebabkan kemacetan, antrian tersebut hampir memakan sebagian bahu jalan, saya sendiri bingung dengan kondisi ini, padahal sepengetahuan saya pemerintah sudah bertindak namun anterian panjang tetap terjadi,”katanya.

Menurutnya, Pemerintah Kota Lubuklinggau sudah beberapa kali melakukan penertiban dengan berbagai cara pun dilakukan agar antrian tidak terlalu panjang.  “Pemerintah sudah membatasi pengisian BBM jenis Premium, yakni untuk kendaraan roda empat maksimal pembelian sebesar Rp100 ribu, sedangkan kendaraan roda dua maksimal pembelian sebesar Rp20 ribu. Namun, disisi lain anehnya pengecer BBM di kota ini kian hari kian bertambah dan hampir sepanjang jalan di 8 kecamatan yang ada di kota itu ada eceran BBM jenis premium dan solar,” paparnya.

Dirinya berharap, pihak-pihak terkait dapat benar-benar memikirkan solusi dari hal ini, sebab hal ini yang  memang benar-benar terjadi dan terlihat di kota ini.  “setidaknya berikan kenyamanan pada orang lain, sebab banyak juga yang berusaha atau cari makan di barisan jalan dengan membuka toko-toko bangunan,manisan dan usaha lain nya, terhalang karena tertutup oleh panjang nya anterian BBM tersebut,”harapnya.

Sementara, salah seorang sopir angkot pengantri BBM di SPBU, Andi (39), mengatakan bahwa dirinya selalu mengantri  BBM setiap harinya. "Untuk mendapatkan BBM ini, bisa mencapai 3 hingga 4 jam karena antriannya mencapai puluhan kilometer,"katanya.

Diakuinya, dirinya mulai mengantri BBM, pada pukul 2  sore dan itu dilakukan karena akan pulang dari narik angkotnya. "Terpaksa mengantrilah Mas, kan besok mau narik lagi, kalau kita beli pada penjual eceran lebih mahal lagi,"tuturnya.

Terpisah, Anggota Komisi II DPRD Kota Lubuklinggau, Nuzuan Hadi, menyatakan bahwa pihaknya akan mengkroscek sejauhmana kebenaran hal tersebut dan akan menanyakan langsung kepada pengelola SPBU apa kendala yang mereka alami hingga hal itu bisa terjadi. “Yang pasti kita akan turun dulu dan mencari tahu lagi, sudah banyak upaya yang kita lakukan untuk meminimalisir hal itu, jika hal itu tetap terjadi kita harus cari solusi lainnya,”ujarnya singkat. (Biroe/R Tandjung)