Laman

Senin, 13 Februari 2012

KH A Yani Hamid: Deje Cocok jadi Walikota Lubuklinggau



KH A Yani Hamid
LUBUKLINGGAU, Jurnal Rakyat: Tokoh ulama Kota Lubuklinggau memberikan apresiasi terhadap rencana H Darmadi Djufri atau lebih dikenal Deje, maju pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Lubuklinggau, yang akan digelar 24 November 2012 mendatang.

Salah satu Tokoh Ulama tersebut adalah KH A Yani Hamid yang secara tegas mengatakan sosok Deje cocok menjadi Walikota Lubuklinggau periode mendatang.

“Saya tidak tahu kalau Deje ini mau mencalonkan diri, tapi memang kegiatan yang dia lakukan memang menyentuh masyarakat. Saya pernah diundang untuk pendirian Persatuan Amal Sosial (PAS) dan dia juga pernah mengadakan kegiatan pelatihan P3N dalam wilayah Kota Lubuklinggau, figur seperti beliau ini kalau menjadi pemimpin, jadi Walikota Lubuklinggau memang sudah sesuai dan cocok,”ujar KH A Yani Hamid kepada wartawan, Senin (13/2/2012).

Dia juga menegaskan, sosok Deje merupakan figur yang familiar di masyarakat, dengan pengalaman dan ilmu yang sudah mumpuni.”Pengalaman beliau di DPRD Sumsel sudah sangat baik, jadi sudah layak untuk mengabdi di Kota Lubuklinggau, saya sangat setuju Deje ini ikut bursa calon, saya yakin akan mendapatkan dukungan masyarakat,“katanya.

Lebih jauh dikatakan, Kota Lubuklinggau punya visi kota madani kota yang bernuansa Islam, dan program-program Deje disebut sudah mengarah pada visi itu. ”Wujudnya adanya kegiatan pelatihan amal sosial, apabila Deje in iterpilih tunjukkan pola yang sudah ada ini tercermin untuk masa masa yang akan datang, tunjukkan pola madani itu, galakkan pengajian-pengajian, kesenian-kesenian gambus dan sebagainya kembali digalakkan, bukan berarti kita melarang adanya kesenian organ tunggal, tapi sebisa mungkin arahkan ke kesenian religi, jangan sampai namanya kota madani tetapi di sudut sana masihd ada miras, masih ada pelacuran dan sebagainya,“ harapnya.

KH A Yani Hamid juga menegaskan, untuk menata kota madani di masa yang akan datang perlu diperkuat peran ulama. “Ulama dan umaroh itu harus sinergi, itu pilar utamanya, apabila keduanya baik maka baiklah negara atau bangsa itu, apabila kalau salah satunya pincang maka negara itu tidak akan baik, ulama itu partner pemerintah sekaligus unsur muspida plus, ulama itu tempat para umaroh berdiskusi, ulama juga kalau tidak didukung oleh umaroh maka pincang juga jalannya, kami berpesan kedepan untuk membangun kota madani jangan tinggalkan figur ulama di kota ini, jangan seperti stigma yang muncul selama ini sebiduk semare ada yang duduk ada yang sare,“pungkasnya. (Biroe)

Tidak ada komentar: