Laman

Sabtu, 04 Februari 2012

Sutan: Nasib Anas di Tangan SBY

Sutan Bhatoegana
JAKARTA, Jurnal Rakyat: Wakil Ketua FPD DPR Sutan Bhatoegana menilai masa depan kepemimpinan PD ada di tangah Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Karenanya, SBY yang paling berwenang mengganti Anas, atau memilih membiarkannya sampai akhir jabatan.

"Percayalah tidak akan ada apa-apa sepanjang Pak SBY masih Ketua Dewan Pembina PD. SBY yang menentukan apakah akan melengserkan Anas atau tidak. Dan kita yakin sebagai Ketua Dewan Pembina nggak akan sewenang-wenang juga," ujar Sutan kepada detikcom, Sabtu (4/2/2012).

Apalagi, menurut Sutan, sejauh ini Anas selalu menyampaikan bahwa dirinya tak terlibat suap wisma atlet. "Ya Anas katakan dipanggil sebagai saksi tidak pernah kok mau dilengserkan," kata Sutan.

Menurut Sutan, SBY adalah perekat internal PD saat ini. Tanpa SBY, ia yakin sekali internal PD sudah pecah kongsi.

"Kalau nggak ada beliau bisa rebutan barang tuh. Kan AD/ART kembali dikembalikan semuanya ke Pak SBY," lanjutnya.

Sutan percaya SBY masih akan terus mengawal PD sampai menjadi partai yang besar. Jadi kelak saat SBY tak mau berpolitik lagi, PD sudah menjadi partai yang kuat.

"Kita sambil mendewasakan diri, SBY pelan-pelan akan meninggal Demokrat setelah kita siap," ungkap Sutan.

Anas dalam berbagai kesempatan menegaskan dirinya tidak pernah menerima uang dari Nazaruddin. Anas juga menyebut tudingan Nazaruddin kepada dirinya adalah fitnah.

Sedang Angelina Sondakh telah ditetapkan jadi tersangka kasus suap wisma atlet. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan politisi Demokrat Angelina Sondakh sebagai tersangka kasus dugaan suap wisma atlet. Angie disangka dengan pasal penyuapan.

Saat ini, KPK juga telah mengajukan permohonan cekal atas Angie dan Koster. "KPK, melalui ketuanya, Abraham Samad, telah secara resmi mengajukan permintaan cekal kepada AS dan WK," ujar Wamenkum HAM, Denny Indrayana, dalam pesan singkatnya kepada detikcom.(Detik)

Tidak ada komentar: